Sabtu, 24 Desember 2011

BICARA TENTANG CINTA....Eemm

Kali ini aku ingin bercerita tentang cinta , bicara masalah cinta memang paling mengasyikkan….
Berbicara masalah cinta, adalah berbicara masalah hati anak manusia dengan lawan jenisnya ( yang normal ).
Berbicara masalah cinta adalah berbicara masalah perasaan . Berbicara masalah rasa, hanya orang -orang yang pernah merasakan dan yang bisa memahaminya saja .
Ibarat orang yang tidak pernah makan nasi pecel, ia tidak akan pernah mengerti bagaimana rasa nasi pecel itu…karena ia tidak pernah merasakan nasi pecel….meski diceritain begini dan begitu rasa nasi pecel itu .
Berbeda dengan orang yang pernah makan nasi pecel ,ia akan sangat mengerti bagaimana “nasi pecel” itu begitu namanya disebut.
Bersyukurlah bila hari ini kita masih merasakan cinta, meski mungkin tidak bisa memiliki apa yang kita cintai , Karena mungkin diantara kita ada yang sudah mati rasa terhadap cinta itu sendiri .
Seringkali banyak orang bicara tentang cinta ,Tapi cinta macam apa wujudnya?”


Dalam kehidupan kita, biarpun tanpa cinta, dan di saat kita sendirian, tampaknya selalu ada “seseorang” yang mendampingi kita. Dengan kata lain, kita selalu didampingi cinta. Tapi kita sering tak tahu. Dan kita tak menyadarinya. Maka, kita pun selalu bertanya pada diri sendiri apa makna cinta yang sebenarnya .
Sebab ada dua jenis macam cinta yang aku ketahui.
Pertama, cinta dalam bentuk kata-kata. Cinta jenis ini mungkin tampak cerdas, penuh argumen, penuh penjelasan, dan karena itu bisa menggema ke mana-mana.
Tapi cinta macam ini agak mudah diobral. Soalnya cinta jenis ini bisa diperoleh dengan cepat dan risikonya pun bisa dilupakan dengan cepat pula. Cinta, jatuh cinta, dan menerima cinta, menjadi urusan teknis dan rutin, seperti urusan birokrasi kantor saja .
Kedua cinta jenis seperti dalam renungan Kahlil Gibran,
“Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki, Karena cinta telah cukup untuk cinta ,Cinta tiada berkeinginan selain untuk mewujudkan maknanya”
Dan sepertinya bagi Gibran, bila benar orang memiliki cinta, maka ia tak akan berkata “Tuhan ada di dalam hatiku”, melainkan sebaliknya: “Aku berada di dalam Tuhan”.
Jenis cinta ini jelas bukan cinta hiasan bibir, melainkan mahkota hati. Ini bukan cinta sekedar polesan di bibir, melainkan cinta yang diam, tak terukur, tak bisa dipamerkan di depan siapa pun.
So , seperti tulisan di atas tadi…cinta yang sebenarnya hanya bisa di rasakan karena cinta bukanlah sebuah dongeng yang harus di beritakan ke mana-mana .
Cinta bagai misteri datang dan pergi tanpa permisi. Kita tak perlu mencarinya karena cinta akan datang pada waktu yang tepat.
Lalu bagaimana dengan perasaan yang telah kita punya saat diri kita ditinggal ama cinta ?
Simpanlah dalam-dalam cinta tersebut. Kenanglah sebagai bagian dari pengalaman hidupmu. Menangislah jika perlu. Berbahagialah karena kita pernah dicintai, berbahagialah karena cinta pernah ada dihati kita .
Bagaimana pula jika cinta itu hilang dalam sebuah perkawinan ?
Dalam suatu perkawinan, cinta adalah cinta yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan dan kepada suami/istri dan kepada anak (jika ada). Kamu nggak bisa pergi begitu saja dengan mengatakan “Aku tak mencintai kamu lagi.” Bagi anda yang mencintai, ubahlah makna cinta menjadi KASIH.
Karena Kasih itu sabar ..Kasih itu tidak cemburu…Kasih menerima apa adanya dan memberi yang ada .Jika seseorang yang memiliki kasih ia tak akan melupakan cintanya . Kasih itu mengampuni dan memaafkan, Kasih adalah ”Cinta Sejati” karena berasal dari Tuhan. Tanamkan Kasih di hatimu sejak awal maka Cinta kamu tak akan hilang .
Cinta akan lebih indah dinikmati kalau datangnya dengan cara alami. Jadi , tak perlu dipaksakan untuk mencarinya . Berhentilah mencari cinta tetapi jangan pernah berhenti untuk menjadi pribadi yang patut di cintai , dengan begitu cinta akan datang dengan sendirinya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites